Halo sobat kali ini admin akan membahas materi biologi kelas 9 yaitu Ginjal sebagai Sistem Eksresi pada Manusia. Manusia memiliki 5 sistem eksresi tetapi kali ini admin akan membahas ginjal terlebih dahulu. Nah adapun yang akan kita bahas kali ini tentang ginjal adalah bagian-bagian nefron, proses pembentukan urin, dan yang terakhir adalah gangguan pada ginjal.
Ginjal merupakan alat eksresi yang membentuk dan mengeluarkan urine. Ginjal terdiri atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), ureter, dan rongga ginjal (pelvis). Di bagian korteks ginjal terdapat nefron.
Ginjal merupakan alat eksresi yang membentuk dan mengeluarkan urine. Ginjal terdiri atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), ureter, dan rongga ginjal (pelvis). Di bagian korteks ginjal terdapat nefron.
Bagian-Bagian Nefron
Nefron adalah tempat utama terjadinya penyaringan darah pada ginjal. Bagian utama penyusun nefron adalah badan Malpighi dan tubulus ginjal.
Berikut merupakan bagian-bagian yang terdapat pada Malpighi.
- Glomerulus, merupakan pembuluh darah kapiler tempat darah disaring (difiltrasi). Zat sisa yang tidak berguna dan beberapa zat yang berguna dengan kadar berlebih akan masuk ke kapsula Bowman.
- Kapsula Bowman, merupakan selaput pembungkus glomerulus untuk menyaring (filtrasi). Hasil filtrasi akan masuk ke tubulus ginjal.
Bagian-bagian yang membangun tubulus ginjal adalah sebagai berikut.
- Tubulus kontortus proksimal.
- Lengkung Henle.
- Tubulus kontortus distal.
- Tubulus kolektivus.
Proses Pembentukan Urine
Proses pembentukan urine terdiri atas tiga tahap, tahap-tahap tersebut yang pertama adalah proses filtrasi (penyaringan), kemudian proses reabsorpsi (penyerapan kembali), dan proses yang terakhir dalam pembentukan urine adalah sekresi tubular. Untuk lebih jelasnya akan saya uraikan sebagai berikut.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi merupakan proses penyaringan darah yang berlangsung di dalam badan Malpighi yaitu dari glomerulus ke kapsula bowman, filtrat hasil filtrasi disebut urine primer, dalam urine primer masih terdapat zat lain yang berguna yaitu : air, glukosa, dan garam mineral seperti ion natrium (Na+) dan ion kalsium (Ca2+).
2. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Reabsorpsi merupakan proses penyerapan kembali zat dalam urine primer yang masih berguna, filtrat hasil reabsorpsi disebut urine sekunder , ada dua macam reabsorpsi yaitu reabsorpsi obligat dan fakultatif.
Reabsorpsi obligat berlangsung di dalam tubulus kontortus proksimal hingga tubulus kontortus distal. Reabsorpsi obligat selalu berlangsung pada setiap keadaan dengan volume urine yang sama.
Reabsorpsi fakultatif berlangsung di tubulus distal dan tubulus kolektivus, pada kondisi tertentu, reabsorpsi fakultatif dibantu oleh hormon, misalnya reabsorbsi air dibantu oleh hormone antideuritika (ADH), dan reabsorbsi kalsium dibantu oleh hormone paratiroid (PTH). Hasil reabsorpsi ini berupa urine sekunder yang komposisinya mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi member warna dan bau pada urine.
3. Sekresi tubular (Augmentasi)
Sekresi tubular atau yang lebih sering disebut dengan augmentasi adalah proses pemindahan zat dari dalam darah ke tubulus distal. misalnya sekresi ion hidrogen (H+) dan ion kalium (K+). Filtrat hasil sekresi merupakan urin sesungguhnya. Urine sesungguhnya masih dapat direabsorpsi bahkan sampai urine berada di tubulus pengumpul (kolektivus).
Zat yang ada dalam urin adalah air, mineral, vitamin, sisa obat, hormon, urea, asam urat, dan kreatinin. Dalam keadaan tidak normal, urin juga mengeluarkan gula yang berlebih, misalnya pada penderita kencing manis (diabetes melitus).
Diabetes melitus terjadi karena penderita kekurangan hormon insulin. Fungsi insulin adalah merangsang pengubahan glukosa menjadi glikogen.
Gangguan pada Ginjal
Gangguan yang dapat terjadi pada ginjal adalah sebagai berikut.
- Diabetes melitus, dikenal dengan istilah kencing manis, yaitu urin mengandung gula yang terjadi karena kekurangan hormon insulin.
- Diabetes insipidus, yaitu pengeluaran urin yang berlebihan yang terjadi karena penderita kekurangan hormon ADH.
- Infeksi ginjal, terjadi karena masuknya bibit penyakit melalui saluran urine.
- Batu ginjal, terbentuk karena asam urat atau pengapuran.
- Gagal ginjal, ginjal tidak dapat berfungsi lagi sebagai filtrasi, yaitu membuang zat sisa dari darah ke urin dan mengembalikan zat yang masih berguna ke dalam darah.
Kelainan ginjal umumnya dipicu oleh gaya hidup yang kurang baik. Selain itu, kelainan ginjal juga dapat terjadi karena faktor genetis (keturunan). Diabetes melitus dan batu ginjal dapat terjadi karena pola makan yang kurang baik. Infeksi ginjal dapat terjadi melalui saluran kelamin.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan ginjal diperlukan pola hidup yang baik, misalnya pola makan berimbang, rajin berolahraga, minum air putih secara teratur, dan menjaga kebersihan alat kelamin.