Tugas Ekonomi Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perekonomian Indonesia

Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perekonomian Indonesia sangat besar sekali. Kali ini admin akan memberikan hasil tugas ekonomi kelas 10 ini. Disini akan disebutkan macam-macam masalah yang terjadi akibat kenaikan BBM di Indonesia. Dan juga tentang masalah kenapa Indonesia tidak mencetak uang sebanyak mungkin untuk memperbaiki perekonomian Indonesia.
tugas ekonomi dampak kenaikan bbm

Nama: Nuni Sulastri
KELAS: X IPA 2 (SMA NEGERI 1 PADALARANG)
Tugas: EKONOMI

Masalah 1
Oleh : DR. Herry Antono 

Apa Dampak Kenaikan BBM terhadap Perekonomian Indonesia ?
     
Kira2 apa saja yang terpengaruh langsung oleh kenaikan harga BBM ini? Kalau diteliti ternyata hanya ada 2 sektor, yaitu sektor produski dan sektor transportasi, karena hanya 2 sektor ini saja yang menggunakan BBM.
     
Kalau harga solar naik 11%, dan konsumsi solar di perusahaan industri hanya 10% nya, berarti pengaruh kenaikan harga solar tsb terhadap kenaikan harga pokok hanya 10% X 11% = 1,1% saja dari harga pokok sebelumnya.
     
Kemudian kita beralih ke sektor transportasi. Sebagian besar sektor transportasi untuk angkutan barang menggunakan solar, dan hanya sebagian kecil saja yang menggunakan premium. Premium lebih banyak digunakan untuk kendaraan penumpang, yang tidak ada pengaruh langsung terhadap biaya produksi. Pengaruh tidak langsung pasti ada, tapi relatif kecil. Jika diasumsikan konsumsi BBM untuk transportasi barang 30% premium + 70% solar, jika keduanya digabungkan maka pengaruh langsung kenaikan harga BBM tsb adalah: 30% X 13,2% + 70% X 11% = 11.66%.
     
Biaya transport hanya sebagian kecil saja dari biaya produksi, karena masih ada biaya2 produksi lainnya yang melekat pada Harga pokok tsb. Untuk mudahnya kita asumsikan saja biaya transport yang melekat pada suatu produk rata2 sebesar 5%.
     
Jadi walaupun harga solar naik 22,22% dan premium naik 44.44%, pengaruhnya terhadap harga pokok suatu barang akibat naiknya biaya transportasi, hanya 5% X 11.66% = 0.66% saja dari harga pokok sebelumnya .
     
Bagi perusahaan transportasi, kenaikan harga solar Rp.1.000 / liter, dijadikan alasan untuk menaikkan biaya transport diluar kewajaran.

Kenaikan biaya transportasi akan berpengaruh terhadap harga semua barang yang beredar, sehingga akan menimbulkan efek simultant terhadap semua barang yang diproduksi. Untuk mudahnya, berarti harga pokok semua barang yang diproduksi akan mengalamami kenaikan dari:
- Naiknya biaya energi dalam proses produksi sebesar 1.1 %
- Naiknya semua harga bahan yang dipakai dalam proses produksi akibat kenaikan biaya transportasi sebesar 0.66%.
     
Jadi secara matematis harga pokok semua barang akan naik sebesar 1,1% + 0.66% = 1.76% saja. Dari hitung2an di atas walaupun tidak 100% akurat, menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM di atas, pengaruhnya terhadap harga barang di pasaran hanya kecil saja. Kalaupun hitung2an di atas kurang akurat, hasil akhirnya yang benar dan akurat apakah mungkin menjadi 20 - 30%?
     
Tapi fakta di lapangan harga2 melonjak sekitar 20 - 30%. Jadi apa penyebab kenaikan harga ini? Ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab utamanya:
1. Pedagang spekulator yang menimbun barang untuk menunggu harga2 naik, sehingga barang2 tsb menghilang dari pasaran dan harganya naik tajam.
2. Pengusaha transportasi yang seenaknya saja menaikkan biaya transport.
3. Produsen yang dengan berbagai alasan menaikkan harga jualnya.
4. Pedagang pada berbagai tingkat distribusi, mulai dari Agen Utama, Agen, Pedagang Besar, Pedagang Kecil, dan Pedagang Eceran semaunya sendiri secara estafet menaikkan harga jual.

Masalah 2:

Oleh: katroboy (Agustus 28, 2008)

Kenapa negara kita tidak mencetak uang sebanyak mungkin?
Uang itu bukanlah semata-mata kertas yang dicetak atau metal yang dibentuk menjadi koin, tapi juga memerlukan jaminan yang bersifat riil. jadi untuk setiap rupiah resmi yang beredar ada sejumlah barang berharga (biasanya berbentuk emas, Emas dipilih karena sifatnya yang stabil, tahan cuaca, tidak berkarat, dll, dll dan juga karena mudah dipecah tanpa mengurangi nilainya) sebagai bentuk riilnya, yang disimpan di bank nasional (BI).

Rasio antara uang yang dicetak dan jumlah uang yang beredar adalah salah satu cara menentukan nilai suatu uang. oleh karena itu bila uang yang beredar ditambah tapi jaminannya tidak ditambah maka nilai uang akan turun (inflasi). akibatnya bila biasanya Rp. 1.000 bisa membeli x barang, setelah uang mengalami inflasi Rp.1.000 hanya bila membeli 1/2 x.
dengan kata lain jumlah uangnya banyak tapi nilainya enggak ada (seperi rupiah jika dibanding dengan dolar, 1000 rupiah itu bukan apa apa dari 1000 dolar), kalau nilainya enggak ada maka negara lain tidak mau menerima uang kita. ujung-ujungnya utang tidak terbayar dan bbm tak terborong.”